Melatih anak makan sendiri

ada baiknya kita mengajarkan kemandirian sejak dini pada anak, terutama dalam hal buang air, tidur dan makan sendiri. Pada dasarnya kemampuan dasar seperti ini bisa saja didapat anak secara alamiah seiring pertambahan umur, namun agar perkembangan anak lebih cepat dan mengurangi tingkat kerepotan kita sebagai orang tua, alangkah baiknya kemampuan dasar seperti makan sendiri dilatih sejak dini.

Sangatlah banyak manfaat yang kita dapatkan bila anak sudah mampu makan sendiri, coba dibayangkan berapa banyak waktu terbuang hanya untuk memberi makan anak. Belum lagi anak yang akan kita beri makan (disuapi) tergolong pada anak yang susah makan, saya yakin untuk makan ini saja kita butuh waktu minimal 30 menit. Bagi orang tua yang tidak memiliki kesibukan tertentu, mungkin banyaknya waktu terbuang untuk menyuapi anak makan tidak menjadi masalah berarti. Berbeda halnya bagi kita orang tua yang harus bekerja sambil mengurus anak, tentu saja waktu 30 menit tersebut memiliki banyak arti.

Sejak kapan anak sudah bisa dilatih makan sendiri? Sebenarnya rtidak ada kriteria umur untuk latihan kemampuan hidup dasar, artinya beri latihan sedini mungkin, sejak bayi sudah diberi makanan pendamping ASI (sekitar 7 bulan) kita sudah bisa melatihnya untuk makan sendiri dengan atau tanpa alat bantu. Adapun alat bantu untuk melatih anak makan sendiri adalah berupa dodot makanan (bukan dodot susu), bentuknya ada yang mirip botol susu anak, tapi bagian karet dodotnya lebih besar serta memiliki lobang yang lebih banyak, alat ini biasa juga disebut dodot buah. Berdasarkan pengalaman, anak penulis sangat suka makan buah pisang menggunakan alat ini.

Apa yang harus dilakukan untuk melatih anak makan sendiri? Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan diantaranya:

  • Jangan pernah capek atau stress bila anak membuat kotor baju, badan atau lantai dengan remah atau ceceran makanan. Ingat mereka itu masih kecil, belum memahami arti dan manfaat kebersihan.
  • selalu beri makanan sehat gizi seimbang
  • Beri mereka sendok kecil sebagai alat bantu memakan bubur bayi disaat usianya masih 7 bulan.
  • Ajak mereka duduk bersama disaat makan malam keluarga, kalau keluarga kita tidak memiliki jadwal makan bersama di setiap harinya, maka mulai saat ini buat jadwal makan bersama. Saat seperti itu beri juga dia piring dan makanan sendiri dalam jumlah kecil, jangan pedulikan dia memakan atau tidak apapun yang tersaji di piringnya. Maksud dari mengajaknya ikut duduk di meja makan saat makan bersama adalah agar ia melihat cara makan banyak orang, sehingga timbul niatnya untuk meniru.


Apabila anak telah memiliki kemampuan makan sendiri, maka jangan sesekali menyuapinya lagi. Biarkan kemampuan tersebut yang membuatnya kenyang. Jangan pernah takut anak akan kelaparan, rasa lapar akan memaksa nalurinya untuk makan sendiri selama ada makanan yang tersedia. Sifat kasih sayang kita yang berlebihan terkadang malah merepotkan kita sendiri bahkan bisa jadi menghambat perkembangan si buah hati.

Itulah cerita singkat tentang cara melatih anak untuk makan sendiri, yang ditulis berdasarkan sedikit pengalaman. Bagikan juga cerita pengalaman kita di form kometar halaman ini, agar pembaca berikutnya mendapat referensi tambahan yang lebih lengkap tentunya, semoga bermanfaat...

Kapan sebaiknya anak lepas pampers?

Kalau berdasarkan pengalaman penulis, sampai saat ini anak saya masih menggunakan pampers terutama di malam hari (umurnya sudah 3 tahun). Sebenarnya ini hanya karena kekhawatiran kita sebagai orang tua anak akan mengompol saat tidur, kalau anak ngompol alas kasur bakalan kotor dan kamarpun bau pesing. Kalau kita perhatikan orang tua zaman dulu, mereka tidak akan membiarkan anak mengenakan pampers kecuali saat perjalanan jauh, bagi mereka bau pesing seolah menjadi hiasan rumah yang menandakan di sana ada anggota keluarga yang masih anak-anak.

Seorang teman memiliki metode cukup berhasil dalam melatih anak lepas dari pampers, naka beliau sudah tidak mengenakan pampers di siang hari sejak umur 1,5 tahun. Menurut saya itu suatu hal yang luar biasa, mengingat anak saya sendiri tetap pakai pampers hingga usianya sudah 3 tahun seperti sekarang ini.

Adapun cara yang diterapkan teman tersebut terlihat sangat sederhana, dimana sejak anak bayi sejak umur 9 bulan sudah diajarkan cara pipis sendiri. Intinya setiap anak bangun baik tidur siang maupun malam dia selalu membawa anak ke kamar mandi dan menyuruhnya buang air kecil. Mungkin awalnya akan sulit tapi tidak akan lama kegiatan tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan baik. Di umur setahun anaknya telah lepas dari pampers.

Rasanya tidak ada cara lain yang lebih efektif daripada membangun kebiasaan bagi seorang anak dibawah 3 tahuh. Sebab pada dasarnya anak balita belum memiliki tingkat pemahaman, mereka lebih banyak berbuat berdasarkan kebiasaan. Anak akan minta minum susu sebelum tidur 'itu karena kebiasaan', mereka minta makan sesudah selesai mandi 'itu karena kebiasaan' jadi intinya penekanan dalam melatih anak adalah dengan membentuk kebiasaan, bukan dengan memberikan pemahaman.

Membangun kebiasaan anak lepas pamper memang tidaklah semudah memasak telur dadar, agar sebuah perbuatan baik menjadi kebiasaan dibutuhkan kesabaran dari kita sebagai orang tua. Semua kesabaran pada akhirnya akan berbuah manis.

Anak yang sudah memiliki kebiasaan baik, seperti; bisa pipis sendiri, bisa makan sendiri, tidur dengan teratur, mengucapkan terima kasih setiap kali orang lain memberi sesuatu, dll tentu akan menjadi hiburan tersendiri bagi kita orang tua yang mendidiknya. Jadi mari jangan terlalu fokus mencari alat bantu untuk mengajarkan anak tidak pakai pampers, sebab hasilnya tidak akan memuaskan. Semoga tulisan sederhana ini memberi manfaat bagi kita semua yang sempat berkunjuang ke halam blog acak-acakan ini.. terima kasih.

Labels: